Letakkan sebuah boneka dan mobil-mobilan, lalu suruhlah anak laki-laki dan perempuan mengambilnya. Pasti si laki-laki mengambil mobil-mobilan dan si perempuan mengambil boneka. Kenapa ?
Menurut Mellisa Hines, perbedaan kedua jenis kelamin ini memang sudah menjadi kodrat alamiah mereka. Mereka berbeda sejak dari kandungan, bahkan sejak berbentuk sel-sel kecil di dalam rahim.
Perbedaan itu karena memang hormon genetika mereka di ciptakan sedemikian rupa, sehingga mempengaruhi beberapa komponen otak yang pada akhirnya membedakan perilaku keduanya.
Setidaknya, terdapat tiga hal mendasar yang membedakan laki-laki dan perempuan.
Struktur fisik, yakni laki-laki biasanya lebih kuat, kekar dan cenderung kasar. Sementara perempuan lebih lembut, anggun dan gemulai.
Organ reproduksi, yakni perempuan mampu mengandung dan melahirkan, sementara laki-laki tidak.
Cara berpikir,yaitu perempuan lebih perasa atau lebih mengedepankan perasaan emosionalnya, sedangkan laki-laki cenderung berpikir lebih rasional.
Bagian ketiga atau yang terakhir ini, menurut hasil penelitian ilmu neuro sains(ilmu tentang otak), ternyata memiliki kaitan biologis dengan struktur otak. Artinya perbedaan dalam gaya berpikir(bukan kecerdasan) antara laki-laki dan perempuan memang sudah dari sononnya dan tidak dapat di elakkan. Antonim yang berbunyi "laki-laki berpikir dengan otaknya, perempuan berpikir dengan perasaannya" ternyata bukan lah ungkapan kosong tak bermakna. Terbukti ,walau bukan seorang diplomat ulung atau ahli pidato handal, tetapi para wanita umumnya begitu lihai membahasakan emosi dan perasaan hati dengan bahasa yang begitu lancar. Wanita piawai menceritakan segala isi hatinya dengan tutur kata yang mudah di mengerti. Tidak séperti laki-laki yang cenderung"hemat" dan pelit dengan kata-kata "perempuan yang cerewet" kata dr. Taufil Pasiak, tidak perlu malu- malu dengan kecerewetannya tersebut, sebab semua itu memang memiliki keterkaitan biologis. Otak wanita memang mempunyai kelebihan di banding otak laki-laki, terutama dalam hal kemampuan linguistik verbal(berbahasa). Jadi tidak heran bila kaum hawa itu sangat piawai dalam mengolah kata dan mengatur bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar